Seperti yang pernah aku bilang, bahwa politik itu bukan wilayahku. Tapi, mau tak mau aku harus berkomentar karena ini terjadi di kotaku tercinta. Tempatku seumur hidup dibesarkan, tumbuh dan berkembang.
Kemarin sore, seorang kawan memberitahu tentang aksi demo yang mengakibatkan terbunuhnya meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara melalui private message pidgin-ku. Sungguh, itu membuatku kaget. “Mantap kali demo di Medan ya. Sampe mati ketua DPRD-nya”. Itu pesannya yang membuatku terdiam ketika mengedit jadwal untuk audit hari ini. Ini bener? Bukan gosip? Cepat aku ke Data Center, meminta Joni untuk membuka situs liputan 6. Dan memang benar beritanya. Sama-sama kami terdiam ketika membaca kata demi kata yang menggambarkan brutalnya aksi demo kali ini. Dan kemudian melalui live streaming TV ONE, terlihat suasana yang begitu menyedihkan di rumah duka. Bapak yang tadi pagi pergi berpamitan dengan keadaan sehat, pulang sudah diusung peti jenazah. Membayangkannyasaja membuat hatiku pedih.
Dan ketika anchor TV ONE menyebutkan bahwa demo yang berujung kematian ini karena massa memaksa ketua DPRD untuk mensahkan Provinsi Tapanuli. Orang tolol juga tau bahwa demo itu ada dalangnya. Setiap aksi massa pastilah ada penggeraknya. Orang kawinan juga diorganisir kok, apalagi untuk masalah serius seperti pembentukan provinsi seperti itu. Kontan emosiku melejit ketika mengetahui hal ini.
Tak perlu waktu lama bagi Kepolisian Sumatera Utara untuk mengetahui otak dari semua ini. Dan mereka yang merupakan panitia pembentukan Provinsi Tapanuli ini adalah sekumpulan orang-orang pintar berambisi yang menganut paham Machiavelli pastinya. Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Tujuannya apalagi, kalau ingin menjadi petinggi di provinsi yang akan mereka bentuk nanti. Pembagian kekuasaan dan sumber daya yang diketahui memang melimpah. Siapa bilang ini untuk kepentingan rakyat? Ini jelas untuk kepentingan mereka. Karena mereka tak bisa mendapat kekuasaan di Sumatera Utara, maka satu-satunya cara agar mereka jadi penguasa adalah dengan membentuk daerah kekuasaan sendiri.
Chandra Panggabean selaku Ketua Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanulis (Protap), Wakil Ketua FM Datumira Simanjuntak, serta Burhanuddin Rajagukguk, dan Viktor Siahaan ditetapkan sebagai tersangka. Inilah para dalang dibalik kekerasan yang berujung kematian. Para dalang berotak kriminal.
Dan pagi tadi, sebelum berangkat aku sempatkan untuk melihat headline salah satu koran terkenal di Medan. Terlihat bagaimana wajah yang mencerminkan kesakitan yang sangat dan tangan terkepal yang mengarah dengan tepat ke wajah Ketua DPRD. Gila. Ini yang mereka sebut Demokrasi Pancasila? Pada hafal Pancasila nggak sih? Ini Demokrasi yang sarat Kekerasan. Pancasila tak pernah mengajarkan kekerasan. Dari SD sampai perguruan tinggi kita belajar Pancasila, tapi satu sila pun tak bisa mereka terapkan dengan baik. Malah mau membentuk provinsi sendiri. Bisa apa kau mengurus daerah itu nantinya? Kau keruk sumber dayanya, lalu setelah habis kau salahkan pemerintah pusat yang kau bilang tak peduli. Memang tak ada otakmu.
Dan bukan Tapanuli aja yang berkoar-koar minta berpisah dari Sumatera Utara. Tapi juga ada deklarasi untuk membentuk Provinsi Nias yang tak mau bergabung ke Provinsi Tapanuli. Lalu juga ada yang mau membentuk Provinsi Sumatera Tenggara yang diprakarsai oleh 5 kabupaten yaitu Kabupaten Mandailing Natal, Kota Padang Sidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara.
Hadduuhhh……..terserahlah. Kau mau bentuk Provinsi Hantu Belau juga aku tak peduli. Terserah kau lah. Tapi jangan pula kau bikin rusuh di Medan ini. Mau kau acak-acak daerah Tapanuli kau sana, kau acak-acak lah. Suka hati kau. Tapi jangan kau merusuh di Medan ini. Ini yang bikin aku makin yakin bahwa kali ini tak mau aku memilih caleg-caleg yang haus kekuasaan itu.
Aku cuma mau kasih saran aja sama para pemikir ambisius itu. Bagusan kau main TRAVIAN aja bapak-bapak yang nggak punya otak. Disitu kau bisa bikin sejuta desa kalau kau sanggup mengurusnya. Kalau udah terotak kali kau mau jadi pemimpin, bisa kau bentuk aliansi mau kau jadi ketuanya, suka hati kau. Mau kau bikin ribuan pasukan lalu kau kirim untuk perang dengan desa lain bisa. Tak perlu kau bunuh orang yang tak bersalah. Kalau kau perlu tutor, kuajarkan kau cara main travian sampai mahir. GRATIS BUAT KAU!!!!
Ketawa aku lihat spanduk yang terbentang di koran tadi pagi. PROVINSI TAPANULI PARIPURNA ATAU MATI. UDAH, MATI AJA KAU SANA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
JANGAN KAU MERUSUH DI MEDAN INI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
turut prihatin….
semoga kejadian itu tak berulang
dan orang2 yang memaksakan kehendak jadi tersadar
salam kenal
itu bukan demokrasi
itu pembunuhan
itu kekerasan
itu penganiayaan
itu kejahatan
itu kriminal
itu BODOH
@kw
semoga yang ikut2an sadar bahwa telah terjadi pembodohan massa untuk kepentingan segelintir orang. mereka harus percaya bahwa itu bukan untuk kepentingan orang banyak. karena diketahui bahwa salah satu pelopornya adalah politisi yang suka tukar baju. nggak jelas
salam kenal mas kw 🙂
@depz
itu orang-orang bodoh yang memang tak menggunakan otaknya dengan baik. semoga tak ada lagi orang-orang bodoh yang mengikuti orang bodoh lainnya.
salam kenal depz
ohh.. Tuhan ampuni kami 🙂
jaman Reformasi ada yel-yel: Demokrasi (demo dikerasi)
Sekarang Demokrazan (Demo pakai kekerasan…) Nyesel gak tuh mereka…. memang mati urusan sang Pecabut Nyawa, tapi sebabnya itu looh bisa bikin citra jelek (demo)
🙂
@Anjari Umarjianto
semoga Tuhan membuka mata hati yang tertutup. Amiin…
salam kenal mas Anjari
@hamidin krazan
kayaknya, orang2 sekarang udah gak mikir lagi. dipikirnya nyawa manusia itu ada 13. sekarang, tanggunglah akibat dari perbuatan itu.
salam kenal mas hamidin
Wuih……tak sangka!!!!
ternyata posting *penuh emosi jiwa* kali ini masuk ke blog pilihan. aku pikir akan terlewatkan.
terima kasih, terima kasih…..
karena rakus makanya gila…
waooowww..
semangat bro memberantas kejahatan..
ya..gitu lagi gitu lagi! kapan kita mau dewasa?
salam kenal aja dech!
sedih gw ngedengernya, emank bener tuh, penganut machiavelli, orang-orang realis klasik….. tapi gag banget……
gw juga gag ngerti knapa siy, klo bru pinter dikit, bisa ngehasut orang dikit bawaannya mu disintegrasi mlulu…..
harusnya masyarakat bawah juga sadar mreka cuma jadi boneka wayang (emank wayang boneka ya?) yang dimainin para dalang….
kapan negara kita bisa pinter banyak iahhhhh……
lam kenal yaQzzzz^^
^^neyney@yahoo.com
@tikushutan
rakus, serakah, tamak, smuanyalah buat mereka. Kualitas kyk gitu kok jadi caleg.
mau dibawa kemana negara ini???
salam kenal bro
@tonosaur
😀 agak2 terbawa emosi jg aku kalau banyak yg mau bikin rusak kota tercinta
hehehehe….thanks kunjungannya bro
@dheminto
mungkin memang masih bermental anak tk. apa yg dimau harus didapat.
jadi, memang tak akan pernah dewasa.
salam kenal balik juga lah
POLITIK GILA !!!
@neyney
yang jelas, cuma orang2 bodoh aja yang mau dihasut sama hasutan bodoh kyk gitu.
kalo cuma sekedar disodori duit 50ribu sama nasi sebungkus lalu mau ikutan,
apa coba namanya kalo bukan bodoh?
selama masih banyak org2 kyk gitu yg berkeliaran, berbaju caleg (bahkan anggota
legistatif), negara ini gak akan bisa pintar.
salam kenal neyney, thanks udah berkunjung
@warmorning
hhehehe….kalo pembelaan para politikus itu, kata mereka bukan politiknya yang
gila, tapi orang2nya. Nah lho, ini satu lagi pembodohan.
memangnya kalo gak ada orangnya (baca para politikus), politik itu bisa jalan?
aneh, tapi gila.
hehehehehe
wakakaka. aku pengen deh bikin slogan di tokoeasy.blogdetik ku…
slogannya
BELI ATAU MATTTII !!! 😀
SUMUT kehilangan ketua DPRD nya … … akibat demo PROTAP … …
Pada kemana staf keamanan DPRD, kok pendemo dengan leluasa masuk dalam ruangan ……………….
DEMOKRASI ALA BAR-BAR ………………
@easy
hehehehe….mesti ijin neh soal TM-nya sama pendemo protap itu.
tapi susahlah, mesti minta ijin ke siapa kalo yg punya kalimat lg meringkuk di sel
mapolda..huehehehehe……
@winmit
democrazy masih jauh lebih baik dari pada demokrasi ala mereka.
yang jelas, demi memenuhi ambisinya mereka tak peduli menerobos batas-batas yang
mestinya forbidden.
Entahlah, begitu simpang siur pemberitaannya….lagi2 politik memang lahan yang
paling membuat bingung
salam kenal mas
politik = kotor(menghalalkan segala cara)
turut prihatin
Prihatin, sedih, dan MARAH, grrhh..
Turut berduka atas tindakan kaum barbar di sumut.
Ah..sudah suruh saja mereka ini: Chandra Panggabean selaku Ketua Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanulis (Protap), Wakil Ketua FM Datumira Simanjuntak, serta Burhanuddin Rajagukguk, dan Viktor Siahaan, membentuk Propinsi “TAPE ULI”. Kapasitas mereka terbukti mentok sampe di situ.
Salam kenal (sekalian minta ijin ambil link-nya yaa Boss…)
@edhy bm
politik, sebersih apapun, pasti tetap menyelipkan sedikit aroma busuk.
sangat memprihatinkan, terlebih ini terjadi dikota yg terkenal sangat kondusif.
terima kasih
@febritalks
sudah saatnya para politikus bermain bersih, fair dan beradab. barbar cuma bisa
dilakukan dihutan. atau mungkin, mereka memang keturunan tarzan???
thanks udah berkunjung
@ferrys
wakakakakakakkk…………asli ketawa baca comment-nya. cocok jg tuh. selain
diajarkan cara bermain travian, keknya opsi keduanya adalah, bikin propinsi TAPE
ULI di penjara. hehehe…..
Kapasitas yang tak memenuhi standar sebenarnya mas
salam kenal kembali. terima kasih. silahkan di link 😀
turut berduka cita.
otak demo gaya premanisme.
Sadarlah wahai kawanku di semua wilayah RI, jangan meniru gaya2 premanisme yg menginginkan kekuasaan dengan menghasut masyarakat.
salam
DI Indonesia menurut saya…..kekayaan materi dekat dengan kebodohan…kebodohan dekat dengan “kehewanan” itulah yg terjadi di daerah asal saya sana….
Ya, mungkin ini yang dimaksud dengan reformasi yang sangat dicita-citakan oleh SANGKUNI, membentuk negara KURAWA di Indonesia tercinta kita 🙂
Oh Ekaprasetya Pancakarsa yang manis, kembalilah engkau
Hiasilah kembali desa-desan dan pelosok dengan slogan Pelopor kebaikan
Salam hangat
Ben
http://benagewe.blogdetik.com
http://benedikawidyatmoko.wordpress.com
ya kejadian begitu sering terjadi di negara kita mungkin disebabkan kita pernah dijajah belanda 350 tahun yang punya politik adu domba, jadi bisa dibayangkan kira-kira 5 generasi terbentuk demikian pola pikirnya sehingga kemungkinan hal tersebut masih terbawa-bawa sampai sekarang di masyarakat kita dan digunakan oleh orang pintar-pintar tersebut, kasian yah kapan kita majunya Indonesiaku yang tercinta……………………….
Kebebasan berdemokrasi yang disalah artikan.. atas nama HAM para dalang demo mnuntut disahkan provinsi yang namanya TAPE ULI (Udah tape, gak ada yang beli)
sharusnya pemerintah harus tegas. tidak membiarkan adanya jamur-jamur yang menuntut pembentukan provinsi-provinsi baru..
krn gw pusing menghafal ada brp provinsi di indonesia skrg.. jujur gw gak tau ada berapa provinsi di Indonesia skrg..
..Salam damai dari org galau..
@drma
pdhl udah lama gak kedengaran lg gaungnya premanisme di medan
tapi kali ini, penggerak premanisme justru org yg mengaku bagian dari legislatif,
berilmu dan pintar, tapi tak punya moral
salam kenal drma
@Pandez
agaknya, disetiap daerah di Indonesia punya *beberapa* politisi yang seperti itu.
kaya materi, tapi bodoh dan bersifat kehewanan *berlaku hukum rimba*
salam Pandez
@Benagewe
tapi bagaimanapun, semoga tetap kebaikan yang mendapat tempat, sepelik apapun
permasalahan yang terjadi di bumi tercinta yang semoga tetap gemah ripah loh
jinawi ini
Salam hangat Ben
@Johan
sepertinya, kita yang masih peduli dgn bumi Indonesia ini lah yang harus merubah
pola pikir kita. bahwa, membangun bangsa ini tak harus mendapatkan jabatan.
dan untuk yang kebetulan sedang berada dalam roda penggerak bangsa, berpikir
positiflah untuk benar2 membela kepentingan bangsa, bukan sekedar golongan.
@pria galau
aku setuju bro. sampai hari ini aku masih bingung apakah balikpapan salah satu
propinsi atau sekedar kabupaten. hehehehe…geografi-ku emang gak pernah bagus
dari smp dulu
salam damai buat lu
kalo sodare sodare bilang politik itu gila….itu mah memang udah lama lagiii, jangan heran!!!!!! yg bikin politik makin gila adalah orang-orang yg berkecimpung disitu adalah orang gila semua termasuk yang kirim komentar, udah ikutan gila semua……he..he…heee gak aci marah loh…., seperti semboyan samsul arifin gubsu kita…..Sumatera utara “bisaaaa”, Ketua DPRDnya kok bisa tewas karena demo, itu berarti polisi di Sumut blom bisa jagai ntu pak ketua dong, pecat aja Kapolda sama Polwiltabesnya…….buat sodare sodare supaya gak bener-bener jadi gila seperti politikus2 songong itu jangan buat situasi tambah panasssssss ya….jadilah orang waras karena di negara ini sudah banyak orang gilanya harus didimbangi dengan orang waras juga coy……..
Wajar dan emmang pantas Blog ini pernah duduk disinggasana Blog Pilihan
TUlisan ini menjadikan kita untuk menyadari betapa org indonesia saat ini begitu mudah di manfaatkan oleh orang-orang TERKUTUK yg hanya ingin mengambil keuntungan mereka saja.
Dengan kejadian ini mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian yg memalukan ini 🙂
Salam
@Pandu Jose Napitu
maaf, tapi saya bukan hendak memanaskan situasi bro. saya pikir, sesama orang SUMUT
kita taulah, apa yg dimaui petinggi2 yg jadi pencetus untuk PROTAP itu. lagipula,
ini cuma ekspresi dari ketidaksukaan saya terhadap org2 yg gak bisa menjaga SUMUT
dan mengacak2 Medan
@aribicara
hehehe thanks ya bro, sebenarnya gak pantas2 kali lah. cuman mungkin emang lg dikit
blog yg posting ….hehehe….
Dan akhirnya, memang ini menjadi bukti bahwa orang2 itu cuma mencari keuntungan
aja. Dan syukur sekarang udah keliatan siapa yg salah