Sepertinya kita sudah melewati hampir banyak hal, ya sayangku
Bukan sekedar tawa dan canda yang kita lewati berdua
Tapi juga tangis, perih dan luka juga kita rasakan bersama
Begitupun, kita tetap bergandengan tangan, meski sesekali terkadang goyah
Kau juga sudah melagukanku cukup banyak, sayangku
Cukup untuk membuat gitarmu menjerit protes, karena terlalu sering melagukan yang itu-itu saja
Tapi aku ingin sekali kau menyanyikan satu lagu ini nanti
Ketika kau, dengan begitu yakinnya mengambil alih tugas ayahku untuk membimbingku
Menjadi imamku
Mungkin, bahasa Inggris menjadi kelemahanmu
Tapi jangan khawatir, sayangku
Dengan segala keterbatasanku, aku akan mencoba untuk menterjemahkannya untukmu
Dengan kalimat-kalimat harfiah yang aku ambil dari kamus elektronik bernama Google translate
Sayangku, will you grow old with me?
Aku tak bisa menterjemahkan kalimat itu tanpa terdengar lucu dalam bahasa Indonesia
Tapi, maukah kau menghabiskan hidupku bersamaku?
Hingga kita tua bersama, mengenang segala kebodohan yang kita lakukan hari-hari ini?
Jangan terbebani dengan pertanyaanku, sayang
Itu hanya sebuah pertanyaan
Bukan kekhawatiran seorang perempuan berkepala tiga
Hanya sebuah pertanyaan, sungguh
I wanna make you smile whenever you’re sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do is grow old with you
Aku tak ingin kau menyanyikannya dengan penuh sesal seperti Robbie Hart
Tapi, dengan versimu sendiri
Dengan gitar coklat yang kau bawa dari jauh
Dengan senyum dan lubang kecil lesung pipit dipipi kirimu
Dengan mata berbinar, karena kau mencintaiku
Sayangku, I wanna grow old with you
Hingga akhirnya takdir memang menuliskan takdir kita bersama
Hingga akhirnya jalan kita menuju arah yang sama
Hingga Sang Pemilik Takdir melukiskannya dalam garis-garis tangan kita
Inspired from Grow Old With You
kunjungan balik ditunggu
đ terima kasih sudah berkunjung