Kopi buat saya adalah wajib. Minimal 2 hari sekali. Kalau saya nggak ngopi, bisa sakit jiwa. Saya bisa jadi tukang ngamuk yang senggol bacok. Pernah sehari saya benar-benar lupa ngopi, akibatnya nggak ada satu pekerjaanpun yang beres saya lakukan tanpa marah-marah dan mencet-mencet tuts keyboard dengan kasar. Pernah juga saya dengan sadar nggak ngopi seharian. Mengistirahatkan perut saya yang memang menderita maag. Seharian sih baik-baik aja, ya pastinya dengan bawaan marah-marah. Tapi besok paginya, mendadak saya migren. Sejak itu, saya nggak berani lagi bereksperimen sehari tanpa kopi.
Kopi buat saya adalah hitam, kental dan pahit. Perbandingannya 3 : 1 atau 2 : 1. 3 atau 2 sendok kopi dan 1 sendok gula. Harus pahit. Kalau manis ya mending saya minum teh manis aja đ Kenapa harus pahit? Mungkin karena saya memang terbiasa dengan hidup yang pahit kali ya hehehehe….
Kopi buat saya adalah cerita. Terlalu banyak cerita yang mengalir dalam secangkir kopi. Rasanya, orang-orang sekantor tau, bahwa ketika mood saya sedang jatuh, saya harus ngopi. Daripada saya juga merusak mood orang-orang sekantor kali ya :p
Ritual setiap pagi saya adalah merebus 2 cangkir air dan 4 sendok bubuk kopi. Setelah mendidih, saya seduh dalam satu cangkir untuk suami, dan seduhan kedua saya masukkan ke termos kecil, untuk bekal saya di kantor. Karena saya nggak mau lagi membayangkan sehari tanpa kopi.
Ah iya, sebungkus kopi Jambi hadiah seorang kawan masih tersimpan di lemari, karena sebungkus kopi Lintong yang saya beli di salah satu kedai kopi sudah menipis.
Kayaknya kalo ulang tahun tahun depan udah tau masu kasi kado apa :))